top of page

Broken Heart Syndrome


Pernahkah kamu merasa sakit dan sesak di dada saat sedang patah hati, sedih, atau merasa terpukul? Biasanya orang yang mengalami putus cinta menggunakan kata ‘sakit hati’ untuk mendeskripsikan rasa sakit yang mereka alami. Namun tahukah kamu bahwa rasa sakit hati tersebut berpotensi menjadi penyakit berbahaya yang bisa membunuh?


Berdasarkan sebuah penelitian medis telah diidentifikasi suatu penyakit yang disebut Brokenheart Syndrome. Penyakit tersebut pertama kali dideskripsikan pada tahun 1991 oleh seorang dokter di Jepang. Gejalanya mirip dengan serangan jantung, yaitu penderita seringkali mengeluhkan nyeri di dada, sesak napas, dan perasaan kelelahan parah yang disebabkan oleh kesedihan yang mendalam. Berdasarkan penelitian National Istitute of Health, penderita Brokenheart Syndrome ini didominasi oleh wanita. Wanita tampak sangat terbebani ketika mereka mengalami kesedihan mendalam. Padahal rasa sakit hati yang berlebihan ini dapat merugikan kesehatan fisik kita.


Menurut seorang psikolog Universitas Michigan, Ethan Kross terdapat keterkatitan yang erat antara pikiran, otak, dan tubuh manusia Daerah yang sama di otak yang diaktifkan ketika seseorang mengalami sakit di tubuh mereka, juga menjadi aktif ketika ia merasa ditolak oleh seseorang yang dicintai. Penelitian yang dilakukannya ini menunjukkan bahwa patah hati dan penolakan dapat mengakibatkan berbagai jenis penyakit fisik dan gangguan.


Brokenheart Syndrome juga bisa menjadi suatu gejala penyakit yang sangat menakutkan. Penderita bisa mengalami breathlessness parah dan penumpukkan cairan di jantung congestive paru-paru karena melemahnya otot jantung. Yang lebih mengejutkan lagi adalah hasil penelitian di Australia yang mengatakan bahwa orang yang berkabung karena baru saja kehilangan orang yang dicintainya, diperkirakan memiliki risiko terkena serangan jantung 6 kali lipat lebih besar. Pada saat mengalami kesedihan mendalam tersebut tekanan darah akan meningkat, detak jantung semakin cepat, perubahan sistem kekebalan tubuh dan terbentuknya gumpalan sehingga menyumbat aliran darah yang bisa menyebabkan serangan jantung. Hal ini juga dipicu oleh tingkat stress yang tinggi. Untungnya, sebagian besar penderita mampu bangkit dan memulihkan penyakit tersebut. Namun tetap saja syndrome tersebut tidak boleh dianggap remeh.


Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
No tags yet.
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
bottom of page